Biaya Bangun Rumah Ukuran 8X8
Struktur dan Bahan Bangunan
Struktur bangunan adalah kerangka yang memberikan kekuatan dan stabilitas pada bangunan. Pemilihan struktur yang tepat dapat membantu meminimalisir biaya tambahan untuk perbaikan atau renovasi di masa mendatang. Beberapa jenis struktur bangunan yang umum digunakan antara lain beton bertulang, baja struktural, dan kayu. Pemilihan bahan bangunan yang berkualitas juga akan sangat mempengaruhi kekuatan bangunan Anda. Beberapa bahan bangunan yang umum digunakan adalah batu bata, beton, kayu, dan logam.
a. Contoh menghitung biaya bangun rumah tipe 36 (36 m2)
Ucapan selamat tinggal dari Rumah.com
Terimakasih telah menjadikan Rumah.com sebagai portal properti andalan selama lebih dari 10 tahun. Mulai tanggal 1 Desember 2023 kami akan berhenti beroperasi.
Untuk kebijakan terkait data pribadi pengguna, silakan kunjungi halaman berikut.
Untuk informasi mengenai penutupan ini, silakan membaca pesan berikut dari CEO kami Hari V. Krishnan.
Sekali lagi, kami berterimakasih atas dukungan Anda selama ini.
Perjalanan PropertyGuru di Indonesia akan dilanjutkan oleh Asia Property Awards, penghargaan untuk yang terbaik di real estate. Pelajari selengkapnya tentang Indonesia Property Awards di sini.
Uhuyyy judulnya kali ini beda, bukan ngespill biaya liburan ke negara A, B, C atau D tapi mau ngasih tau langkah-langkah & biaya buat bangun rumah. Serius bener ini bahasannya. Sebenarnya nggak ada niatan buat saya buat bangun rumah, sepeninggal bapak kasihan liat ibu tinggal sendiri jauh dari anak. Sebagai anak berbakti maka saya pindahin ibu ke rumah baru supaya dekat dengan salah satu anaknya.
Saya beli rumah subsidi tahun 2016 atau 2017 lalu cuma sekedar iseng-iseng saja karena bosan dicerewetin kakak saya yang katanya saya disuruh nabung, jangan foya-foya mulu ngeluarin duit buat liburan atau backpacking ke luar negeri. Seiring berjalannya waktu, ternyata ada benarnya ucapan kakak saya itu. Kalo nggak “dipaksa” nabung mungkin saya nggak bakalan punya aset harta tak bergerak selain memori jangka panjang (ingatan traveling).
Biasanya kalo orang-orang, bahkan sekelas Certified Financial Planner aja nggak bakalan ngasih tau biaya yang dihabiskan buat membangun rumah impiannya. Tapi dipostingan kali ini, karena saya orangnya baik hati dan tidak sombong dan tidak pelit informasi, maka akan saya beberkan soal perduitan dan langkah-langkah buat bangun rumah. Oke, mari kita mulai!
Pertama, yang harus kita punya buat modal bangun rumah adalah duit. Iyak, duit! Kalo nggak ada duit, cita-cita hanyalah menjadi angan-angan. Kalo ada duit, keinginan apapun niscaya akan dapat dikabulkan. Yeahhh duit.
Yang kedua adalah niat. Kalo nggak ada niat yaudah nggak bakalan jadi apa-apa. Nggak bakalan ada usaha buat bangun rumah. Nggak ada usaha buat nyari duit dan bekerja. Nungguin ada yang bikinin? Menikahlah dengan pasangan yang tajir melintir dan tidak pelit atau cari sugar daddy, ehhh.
Yang ketiga adalah harus punya tanah. Tanah warisan dari orang tua juga nggak apa-apa. Tanah hasil pemberian orang dermawan juga nggak apa-apa. Pastikan tanahnya itu tanah tapak ya, bukan tanah rawa, tanah kuburan atau tanah sengketa apalagi tanah suci rebutan 3 agama di sana, nanti susah dong bikinnya. Terus kalo udah ada tanahnya jangan lupa yang udah ada sertifikat hak milik. Milik siapa? Ya milik kitalah.
Yang keempat, cari arsitek atau kenalan orang teknik sipil buat tanya-tanya tentang desain dan struktur bangunan. Buat referensi model rumah bisa contek di youtubenya gudang desain. Desain rumahnya bagus-bagus banget! Harapan saya pengen bisa bangun rumah kaya yang di youtubenya gudang desain, tapi kenyataannya karena keabisan duit saya bikin rumahnya kagak jadi estetik hahaha.
Yang kelima, setelah gambar dari arsitek udah cocok dan gak ada revisi lagi. Mulai cari kontraktor bangunan (kalo mau pake). Kalo saya karena duitnya tipis, setipis kesabaran saya, maka nyari tukang aja. Saya pake 2 tukang dan 2 kenek, mandor kagak ada, pengawas lapangan juga kagak ada, kakak saya aja saya suruh bolak-balik ngecek lokasi proyek. Karena rumah yang dibangun jauh saya nggak bisa mantau ke sana, paling sebulan sekali atau 2 kali doang.
Yang keenam adalah survei toko bangunan cari yang harganya paling murah dan pelayanannya cepat. Kalo bisa nyari yang bisa diutangin kalo nggak mau pakai sistem deposit. Buat material bahan bangunan saya belanja di 2 toko. Kalo toko yang satu nggak ada stok, saya hubungi toko bangunan yang satunya.
Yang ketujuh, sebelum belanja bahan bangunan tentukan dulu mau pakai material apa aja buat tembok, atap, dll. Beneran kalo nggak pake kontraktor itu pusing banget. Kita kudu mikirin sampe ke printilan kecil. Dari batu sampe baut. Dari pasir sampe besi ulir. Semuanya dipikirin nggak boleh ada yang lupa. Untuk pemilihan bahan misalnya, buat tembok saya pakai batu bata bukan hebel, buat semen saya pakai semen merah putih, buat rangka atap saya pakai baja ringan merek Taso dengan ketebalan 1 mm, buat reng saya pakai reng Taso, hollow plafon pakai merek Cilegon Steel. Buat atap saya pakai genteng aspal merek Owens Corning. Buat kusen jendela dan pintu saya pakai material kayu jati buatan jogja, buat sliding door & swing window taman saya pakai kusen UPVC dan kaca 6 mm.
Kedelapan, balik lagi ke duit. Untuk menjamin lancarnya proses pembangunan dibutuhkan arus kas yang lancar. Jadi pas tukang watsap bilang,”Mbak, semen abis! Mbak, pasir abis!” Oke, saya tinggal pesen dan transfer ke sales toko bangunan. Sebenernya duit ini yang bikin saya stress juga hihi.
Tahapan yang bikin saya pusing juga adalah pas nyari supplier buat urusan atap beserta rangkanya. Saya nyari info sana sini minta penawaran ke banyak sales penjual atap dan rangkanya. Belanjanya juga kebanyakan online. Saya nggak sharing sama suami soal pembangunan rumah dan pengeluaran. Urusan bangun rumah 80%nya saya yang urus, sisanya kakak saya yang urus. Can you imagine emak-emak yang biasa urusin anak kecil, perdapuran dan perpopokan kudu ngurusin material, watsapan sama tukang dan sales. Banyak banget drama pembangunan rumah ini. Saya 2 kali nangis2 gara-gara stress berat huahahaha.
Tadinya tanah itu pengen saya jual, pulang dari notaris saya berubah pikiran. Gimana kalo tanahnya gak usah dijual dan bangun rumah buat ibuk. Aha!!! Saya langsung cari arsitek murah dan tadaaa jadilah rumah baru. Rumahnya yang saya dapat dari developer bentukannya udah mengenaskan. Berdiri segan, runtuh pun tak bisa. Butuh waktu seminggu buat ngerobohin bangunan lamanya sebelum dibangun yang baru.
Proses pembangunan dimulai tanggal 14 Agustus 2023 dan selesai dalam waktu 4 bulan. Tukangnya kerja seminggu full kadang ada libur sehari. Rajin-rajin sih orangnya. Cuma saya kudu kuat ngasih rokok dan makan aja. Sistem penggajian mingguan dengan pembayaran di hari minggu tiap bulannya. Drama tukang juga adaaaaaa aja. Ada yang ngambeklah, ada yang miskom soal duitlah, ada yang minta borongan terus gak kasih tau yang lain, ada yang udah sampe packing bawa tas mau pulang kampung terus dihalangin kakak saya, pokoknya unik deh cerita drama tukang ini.
Yay selesai juga bangun rumah pake duit sendiri. Jadi abis berapa biaya bangun rumah? Buat material di toko bangunan yang satu hampir 80 juta. Di toko bangunan yang satunya nggak saya hitung abis berapa. Buat gaji tukang 60 juta. Buat beli rangka atap dan atap seharga hampir 2 Nmax. Buat kusen jendela dan pintu kayu jati hampir 20 juta. Buat kusen pintu & jendela UPVC abis 18 juta. Toren Mpoin Drain 600 liter 2 juta. Dynabolt 100 rebu. Engsel, gagang pintu abis 3 jutaan. Ubin granit dalam rumah abis hampir 10 juta. Ubin luar dan kamar mandi lupa abis berapa. Kasur 7 juta, lah diitung kasurnya juga haha. Kakak saya nyumbang sebagian uang rokok dan buat makan tukang.Suami saya nyumbang 20 juta di saat terakhir bangun rumah. Kalo ditotal biaya bangun rumah 300an juta. Ditambah biaya notaris urus rumah lama ibu, lunasin KPR, dan urusan keluarga besar soal perumahan sama bangun rumah ini abis hampir 500 juta. Dari mana duit sebanyak itu? Nggak tau haha. Nggak nyangka 5 taun gak traveling bisa nabung segini, Alhamdulillah. Kata siapa generasi milenial gak bisa kebeli rumah? Bisaaaa, asal mau berusaha.
Bagi Anda yang berencana membangun rumah dalam waktu dekat, pastikan Anda sudah membuat perencanaan biaya pembangunan rumah dengan matang untuk menghindari pembengkakan biaya tak terduga di kemudian hari. Dalam artikel ini, akan dijelaskan rincian perkiraan biaya yang perlu Anda pertimbangkan dari berbagai aspek, mulai dari desain rumah, struktur dan bahan bangunan, tenaga kerja dan jasa kontraktor, perizinan dan legalitas, serta tahap finishing.
Daftar Produk-Produk Aquaproof
AQUAPROOF POLYESTER MESH
Ilustrasi kalkulator, via Freepik
Budgeting sangat penting saat proses membangun rumah untuk menghitung pengeluaran yang dibutuhkan.
Ada berbagai faktor yang memengaruhi biaya membangun rumah seperti luas bangunan, jumlah lantai, jumlah ruangan, jenis material, hingga lokasi rumah.
Nah, untuk estimasi biaya bangun rumah yang dibutuhkan untuk hunian impian, Anda bisa menggunakan kalkulator untuk menghitung biaya bangun rumah terkini dalam artikel ini.
c. Biaya Pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing)
Dalam pembangunan rumah atau bangunan lainnya, pekerjaan MEP atau Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing sangat penting untuk diperhatikan.
Pekerjaan mekanikal adalah pekerjaan yang berhubungan dengan alat mesin besar, seperti lift dan eskalator untuk gedung besar, AC, serta pemasangan pompa air, dan instalasi penunjang lainnya.
Sedangkan, pekerjaan elektrikal merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik. Pekerjaan elektrikal ini mencakup panel TM & Transformer, kabel daya tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah, panel distribusi box, kabel daya listrik, tegangan rendah, lampu penerangan, saklar, stop kontak, kabel instalasi penerangan, dan sistem penangkal petir.
Adapun plumbing adalah pekerjaan instalasi pipa air bersih dan air kotor.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya pekerjaan MEP terbaru di sini.
Biaya Desain Rumah
Desain rumah minimalis karya Hadivincent Architects, via Arsitag
Terkadang, owner kerap merasa tidak memerlukan biaya desain rumah dari profesional dengan alasan menghemat budget. Padahal, arsitek atau profesional lain bisa membantu Anda menghemat biaya pembangunan karena mereka memiliki pemahaman yang mumpuni mengenai proses desain dan bangun rumah. Anda pun bisa berkonsultasi dan arsitek akan menyesuaikan budget Anda sesuai dengan luas bangunan.
Di Indonesia sendiri, ada dua macam cara menentukan besaran biaya desain (design fee). Cara pertama adalah dihitung per meter persegi. Ini adalah cara yang lebih banyak digunakan. Cara kedua adalah dihitung berdasarkan persentase dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) total bangunan.
Kisaran biaya desain untuk arsitek per meter persegi adalah sekitar 100 ribu hingga 3 juta rupiah per meternya. Perbedaan harga ini tergantung pada pengalaman dan skill dari masing-masing arsitek. Jadi, semakin berpengalaman, harganya juga akan semakin mahal.
Cara kedua adalah berdasarkan persentase biaya konstruksi. Persentase fee arsitek juga berbeda-beda, tergantung pada kategori bangunan yang dikerjakan. Keunggulan dari metode pembayaran persentase adalah pemilik proyek bisa langsung “terima jadi” dan langsung membayar di akhir saat biaya bangunan telah diketahui jumlahnya. Namun, metode ini memiliki kekurangan yaitu biaya bangun rumah bisa saja membesar di akhir karena tidak ada biaya yang fix di awal.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya desain rumah terbaru di sini.
Contoh Biaya Membangun Rumah
Agar Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas, Anda bisa melihat contoh cara menghitung biaya bangun rumah berdasarkan tipe rumah di bawah ini.
a. Biaya Desain dan Kontruksi Interior
Interior apartemen, karya Metaphor, via Arsitag
Biaya desain dan konstruksi interior adalah dua hal yang berbeda. Pertama-tama Anda membutuhkan biaya untuk jasa desain interior oleh desainer interior. Setelah itu, Anda juga perlu memperhitungkan biaya konstruksi atau pemasangan untuk interior. Agar lebih paham perbedaan keduanya, mari kita bahas satu per satu.
Biaya jasa desain interior dibagi ke dalam tiga cara pembayaran, yaitu:
l. Hitung per meter persegi: beberapa desainer memasang tarif jasa berdasarkan hitungan per meter persegi luas ruangan. Untuk di Jakarta, rata-rata harga jasa desainer interior yang sudah tersertifikasi berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 4.000.000 per meter persegi
2. Persentase: ada pula beberapa desainer yang memasang tarif berdasarkan persentase dari total biaya produksi. Rata-rata persentasenya sekitar 2% hingga 5% dari total biaya produksi yang telah disepakati.
3. Hanya menjual jasa desain: ada juga desainer yang hanya memasang tarif untuk biaya gambar desain ruangan saja. Harga ini ditetapkan juga tergantung pada seberapa rumit rancangan yang dibuat. Semakin rumit desain yang dibutuhkan, maka harganya juga semakin mahal. Ada baiknya, Anda menunjukkan beberapa referensi contoh desain yang diinginkan, untuk memudahkan desainer memahami permintaan Anda.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya jasa desainer interior terkait di sini.
Selanjutnya, ada biaya pekerjaan atau konstruksi interior. Harga pemasangan atau konstruksi interior meliputi biaya pemasangan tangga, wallpaper, karpet, pengecatan, pemasangan dapur, partisi, lemari, wardrobe, dan sebagainya. Perlu diingat harga pemasangan atau konstruksi interior belum termasuk biaya material yang digunakan.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya konstruksi atau pemasangan interior di sini.
Biaya Tak Terduga (Kontingensi): 25% dari Total Perhitungan Biaya Bangun Rumah
Selain biaya-biaya yang sudah disebutkan di atas, Anda juga perlu mempersiapkan biaya kontingensi. Biaya kontingensi adalah biaya cadangan atau perkiraan biaya untuk mengantisipasi kondisi yang tidak pasti. Biaya kontingensi biasanya ditetapkan sebesar 25% dari total perhitungan biaya bangun yang sudah direncakan di awal.
Baca juga: Hal yang Penting untuk Diketahui Saat Menggunakan Jasa Arsitek, Desainer Interior, dan Kontraktor
c. Biaya Desain dan Pemasangan Special Lighting
Special lighting di rumah karya DP+HS Architects, via Arsitag
Lain halnya dengan pekerjaan MEP standar yang hanya mencakup pemasangan kabel-kabel, lampu biasa, dan colokan listrik, special lighting adalah pemasangan lighting khusus yang didesain oleh desainer atau arsitek spesialis lighting. Pemasangan special lighting ini bertujuan untuk memberikan nuansa yang lebih spesial dan mewah pada interior, eskterior, atau taman rumah layaknya seperti yang ada di hotel, mal, atau resort.